Aspek Geografi
meliputi objek Geografi dan gejala Geografi atau fenomena Geografi. Objek
Geografi adalah segala sesuatu yang menjadi bahan kajian yang dipelajari dalam
Geografi. Untuk lebih mudahnya, perhatikan gambar berikut:
1. Objek Geografi
Dalam Geografi dikenal dua macam objek
Geografi, yaitu:
a. Objek Material Geografi
Objek
material geografi yaitu merupakan sasaran atau yang dikaji dalam studi
geografi.
Objek studi
geografi adalah lapisan-lapisan bumi atau tepatnya fenomena geosfer.
Geosfer itu
luas sekali, meliputi:
·
Atmosfer,
yaitu lapisan udara: cuaca dan iklim yang dikaji dalam Klimatologi dan
Meteorologi,
dll. Atmosfer adalah lapisan udara yang menyelimuti bumi terdiri dari campuran
oksigen (21%), Nitrogen (78%), karbon dioksida (0,03), Argon (hampir 1%),
helium dan gas-gas lainnya (0,01%) ditambah uap air yang jumlahnya bervariasi.
Atmosfer terdiri dari Troposfer, Stratosfer, mesosfer, Termosfer, dan Eksosfer.
·
Lithosfer,
yaitu lapisan batu-batuan yang dikaji dalam Geologi, Geomorfologi,
Petrografi,
dll. Litosfer adalah lapisan bumi yang paling luar, tebalnya kurang lebih 48
km, gravitasinya diantara 2,0 - 3,0. Lapisan tersebut terdiri dari dua lapisan
yaitu SiAl kepanjangan dari Si (Silikat) dan Al (Alumunium), sedangkan SiMa
kepanjangan dari Si (Silikat) dan Ma (Magnesium). SiAl adalah lapisan bumi yang
paling atassedangkan SiMa adalah lapisan bumi yang berada di bawah lapisan
SiAl.
·
Hidrosfer,
yaitu lapisan air meliputi perairan di darat maupun di laut yang dikaji dalam
Hidrologi
dan Oceanografi, dll. Hidrosfer adalah lapisan air yang mengelilinggi bumi.
Samudra, laut, sungai, danau, gletser, air tanah, mata air, hujan dan juga air
yang termasuk dalam atmosfer.
·
Biosfer,
yaitu lapisan kehidupan: flora dan fauna yang dikaji dalam Biogeografi,
Biologi,
dll.
Biosfer adalah bagian kulit bumi, air, dan atmosfer yang didalamnya terdapat
kehidupan organisme, manusia, tumbuh-tumbuhan, binatang dan mikro organisme.
Biosfer tebalnya hanya beberapa mil saja yang meliputi tanah, air, udara.
·
Anthroposfer,
yaitu lapisan manusia yang merupakan ‘tema sentral’ di antara lapisan lapisan
lainnya.
Tema sentral artinya diutamakan dalam kajiannya.
Jadi dalam mengkaji objek studi
geografi tersebut diperlukan pengetahuan dari disiplin
ilmu lain
seperti Klimatologi, Geologi, Hidrologi, dan sebagainya. Singkatnya geografi
berkaitan erat dengan ilmu-ilmu lain.
b. Objek Formal Geografi
Objek formal Geografi secara umum adalah region atau
wilayah. Namun yang dinamakan objek formal Geografi sebenarnya adalah cara
memandang dan cara bersikap terhadap objek material tersebut dari segi Geografi
yaitu dari segi keruangan meliputi pola dan system proses yang terjadi di
dalamnya. 3 hal pokok dalam mempelajari objek formal:
-
Pola atau sebaran gejala tertentu di muka bumi
-
Keterkaitan atau hubungan sesama antara gejala di dalam
ruang
2. Aspek Geografi dan Gejalanya dalam
Kehidupan Sehari-hari
Fenomena atau gejala Geografi dalam
kehidupan sehari-hari dikelompokkan menjadi dua jenis, yaitu:
a. Gejala Fisik
Gejala fisik meliputi banjir, longsor, tsunami,
gunung meletus, gempa bumi, abrasi dan sebagainya
1. Gejala pada Atmosfer
Antara lain
sebagai berikut:
• Terjadi
perubahan musim. Akibat yang berpengaruh adalah pada musim penghujan, para
petani mulai menggarap lahannya.
• Bisa juga
berpengaruh pada jenis pakaian yang digunakan penduduk, misalnya
di daerah
beriklim dingin, pakaian yang digunakan tebal-tebal.
2. Gejala
pada Hidrosfer
Antara lain
sebagai berikut:
• Besar
kecilnya air limpasan, selain dipengaruhi oleh besar dan lamanya hujan juga
dipengaruhi oleh penggunaan lahan oleh manusia. Bila perbukitan yang seharusnya
dijadikan tempat peresapan air, dijadikan untuk permukiman, atau kegiatan
pertanian yang tidak memperhatikan pelestariannya, maka air limpasan semakin
banyak. Air limpasan yaitu air yang mengalir di
permukaan
tanah (run off).
• Besar
kecilnya cadangan air tanah dipengaruhi banyak sedikitnya peresapan air ke
dalam tanah. Hal ini dipengaruhi oleh jenis batuan dan jenis penutup lahan.
Cadangan air tanah juga dipengaruhi oleh cara manusia memanfaatkannya. Bila manusia
memanfaatkan air tanah secara boros, maka ketersediaannya akancepat habis.
3. Gejala
pada Lithosfer
Antara
lain sebagai berikut:
• Untuk
mengurangi tingkat erosi, pemanfaatan lahan di daerah miring dilakukan dengan
membuat sengkedan (terrasering).
• Supaya
tidak terjadi penurunan daya dukung lahan, maka harus diupayakan pemanfaatan
lahan dengan memperhatikan kemampuan lahannya.
4. Gejala
pada Biosfer
Keanekaragaman
flora dan fauna menyebabkan keanekaragaman konsumsi bahan pangan. Pada daerah
penghasil padi penduduk makan nasi dari beras, pada daerah gandum menggunakan
terigu sebagai bahan untuk membuat makanannya. Keberadaan hewan juga demikian,
contoh orang Thailand menggunakan gajah untuk membantu pekerjaannya, sedangkan
di Indonesia penduduk memanfaatkan kuda, sapi dan kerbau. Hal ini disebabkan
karena keberadaan dari hewan-hewan itu.
b. Gejala Sosial
Gejala sosial meliputi kemiskinan, kriminalitas,
urbanisasi, pengangguran, tuna wisma, kebodohan dan sebagainya. Manusia di permukaan bumi beragam adat dan budayanya, hal ini
mengakibatkan interaksi antara penduduk yang berbeda. Penduduk mempunyai
keahlian yang
berbeda-beda
pula sehingga terjadi saling membutuhkan. Penduduk juga menempati tempat yang
berbeda-beda kondisi alam dan sumberdayanya, hal ini menyebabkan kehidupannya
juga menjadi beragam karena memanfaatkan alam yang berbeda perlu pengolahan dan
alat yang berbeda pula. Jadi perlu Anda ingat, ruang lingkup geografi secara umum
adalah sama luasnya dengan objek studi yang menjadi kajian geografi, yaitu
meliputi semua gejala geosfer baik gejala alam maupun gejala sosial serta
interaksi antara manusia dengan lingkungannya.
Dikutip dari berbagai sumber.
Sangat bermanfaat sekali..Alangkah lebih baik jika diberi sumber aslinya jika bersal dari berbagai rujukan.
ReplyDeleteOke...masukannya segera dilaksanakan...,
ReplyDelete