Saat saya memberikan tugas pada siswa-siswi kelas X untuk membuat laporan tentang materi perkembangan Ilmu Geografi, ternyata mereka kesulitan dan mengeluh, (g'tw seh mereka beneran kesulitan ato hanya males Browsing..hehe). Untuk menghindari hal tersebut terjadi kembali, saya share materi perkembangan Ilmu Geografi ini melalui Blog yang sangat sederhana ini. Materi ini saya ambil dari lampiran Rencana Pelaksanaan Pembalajaran (RPP) yang saya buat.
Semoga Bermanfaat.....;-)
Perkembangan Ilmu Geografi
Pandangan geografi
mengalami perkembangan dan perubahan dari waktu ke waktu sehingga definisinya
berubah. Pandangan geografi dibedakan menjadi lima bagian yaitu:
a.
Pandangan Geografi Klasik
Pada zaman yunani
kuno pengetahun manusia tentang bumi masih sangat dipengaruhi oleh mitologi.
Namun, sejak abad ke-6 SM pengaruh mitlogi itu terus berkurang semakin dengan
berkembangnya ilmu pengetahuan sehingga pengetahuan tentang bumi mulai
didasarkan atas ilmu alam, ilmu pasti dan logika. Salah satu bukti bahwa
pengetahuan telah didasarkan pada logika adalah telah adanya usaha untuk
menjelaskan tentang suatu wilayah termasuk perilaku manusianya.
Orang yang pertama kali menguraikan
seluk-beluk keadaan suatu tempat adalah Herodotus (485-428 SM). Herodotus
membuat laopran perjalanannya selama melakukan penjelajahan benua dan samudera
disertai dengan gambar-gambar dan peta. Laporan perjalanan tersebut dinamakan
logografi.
Thales (640-548 SM) beranggapan bahwa bumi
berbentuk keeping silinder yang terapung di atas air. Seabad kemudian pendapat Thales
tidak dipakai lagi karena adanya pendapat baru yang dikemukan oleh Parmenides,
yaitu bentuk bumi sebenarnya adalah bulat.
Heraclides
(sekitar 320 SM) mengemukakan bahwa bumi berputar pada sumbunya dari barat ke
timur. Selain itu diketahui pul adanya zona iklim, meskipun belum diketahui
penyebabnya adalah letak sumbu bumi yang miring.
Strabo (64-20SM) dalam bukunya yang
berjudul Geographica menjelaskan bahwa studi geografi tidak hanya mempelajari
bentuk dan dimensi wilayah, tetapi juga tentang lokasinya. Selain itu juga
mempelajari korelasi antara manusia dan lingkungan alamnya.
Claudius
Ptolomeus dalam bukunya yang berjudul Geographike Unphegesis (pertengahan abad
ke-2) menjelaskan bahwa geografi adalah suatu bentuk penyajian dengan peta
terhadap sebagian permukaan bumi yang menunjukkan kenampakan umum. Menurut
Ptolomeus geografi lebih mengutamakan hal-hal atau fenomena yang bersifat
kuantitatif. Ptolomeus juga merupakan seorang ahli dalam pembuatan peta. Dia
menyumbangkan sejumlah kumpulan peta yang kemudian dikenal dengan atlas
Ptolomeus.
Seorang ahli filsafat dari arab Ibnu
Khaldun (1332-1406), menulis buku sejarah yang dapat dikatakan sebagai embrio
ilmu kemasyarakatan. Ibnu Khaldun yang memperhatikan permasalahan irigasi,
kehidupan bangsa nomad dan aktivitas perdagangan di daerah gurun. Ibnu Khaldun
juga menguraikan penyebab munculnya kerajaan-kerajaan islam dan meramalkan
ambruknya kerajaan-kerajaan tersebut. Ibnu Khaldun termasuk ahli geografi yang
telah menunjukkan contoh cara menguraikan pengaruh lingkungan alam terhadap
masyarakat disuatu wilayah.
b.
Pandangan Geografi Modern (abad ke-18)
Pandangan
geografi modern pada awalnya dikemukakan oleh Immanuel Kant (1724-1804).
Menurut Kant, geografi merupakan disiplin ilmiah yang objek studinya adalah benda-benda
atau gejala-gejala yang keberadaannya tersebar dan berasosiasi dalam ruang
(space).
Alexander
von Humboldt (1769-1859) lebih berminat pada kajian fisik dan biologi. Humboldt
adaah seorang ahli geografi asal Jerman
yang melkukan perjalanan ke benua Amerika. Hasil dari perjalanannya itu adalah
sebuah deskripsi tentang hubungan antara ketinggian tempat dan vegetasi yang
mendiaminya. Namun demikian, Humboldt juga tetap mmemperhatikan keberadaan
manusia antara lain perhatiannya tentang kebudayaan penduduk asia dan
kebudayaan penduduk amerika.
Karl
Ritter (1779-1859) membuat uraian yang sejalan dengan pemikiran Humboldt, yaitu
menjelaskan kegiatan manusia dalam suatu wilayah. Ritter menganggap permukaan
bumi sebagai tempat tinggal manusia dan menggolongkannya menjadi wilayah
alamiah, terutama berdasarkan bentang alamnya, serta mempelajari unit wilayah
tersebt bagi masyarakat yang akan menempati atau pernah menempati.
c.
Pandangan Geografi akhir abad ke-19
Pada
akhir abad ke-19 pandangan geografi dipusatkan terhadap iklim tumbuhan dan
hewan (biogeografi) terutama pada bentng alamnya. Perhatian utama geografi pada
masa ini adalah gejala-gejala fisik sehingga gejala-gejala social atau manusia
tidak mengalami kemajuan. Perhatian geografi terhadap manusia pada akhir abad
ke-19 mengacu pada pandangan Ritter, yaitu mengkaji hubungan manusia dengan
lingkungannya.
George
Peskins Marsh (1801-1882) adalah seorang ahli geografi dari Amerika Serikat
yang perhatiannya adalah tentang pentingnya melakukan konservasi terhadap
sumber daya. Marsh menekankan bahwa bukan permukaan bumi yang menentukan
kehidupan manusia, tetapi manusia yang mengubah permukaan bumi untuk
kehidupannya yang lebih baik. Akan tetapi, keadaan yang lebih buruk dapat
terjadi apabila manusia merusak lingkungan alamnya.
John
Wisley Powell (1834-1902) adalah juga seorang ahli geografi dari Amerika
Serikat yang mempelajari bentang alam dan sumber daya air untuk dapat
dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya.
Friedrich
Ratzel (1844-1904) mempelajari pengaruh lingkungan fisik terhadap kehidupan
manusia. Ratzel dikenal tokoh geografi yang berpaham fisik determinis.
Pendapatnya yang terkenal adalah alam sangat menentukan kehidupan manusia.
d.
Pandangan Geografi abad ke-20
Salah
satu cirri pandangan geografi pada abad ke-20 adalah kajiannya yang bercorak
social budaya. Pandangan yang bercorak social budaya itu merupakan reaksi atas
dominasi geografi alam hingga akhir abad ke-19.
Vidal
de la Blache (1854-1918) mengemukakan pendapatnya bahwa dalam kajian geografi
harus menyatukan faktor manusia dan faktor fisik karena tujuan geografi adalah
interaksi antara manusia dan lingkungan fisiknya. Oleh karena itu, konsep
geografi yang dikemukakan Vidal adalah kewilayahan.
Menurut
Vidal faktor yang menentukan kehidupan manusia bukan hanya alam, melainkan
genre de vie, yaitu pada dasarnya manusia dapat mempengaruhi faktor alam secara
aktif dalam memenuhi kebutuhannya.
e.
Pandangan Geografi Mutakhir
E.A.
Wrigley (1965) mengemukakan pendapatnya bahwa metode analisis dapat digunakan
dalam kajian geografi selama analisis tersebut mampu menyelesaikan permasalahan
yang terjadi. Wrigley juga berpendapat bahwa geografi adalah disiplin ilmiah
yang berorientasi pada masalah (problem oriented) dalam mengkaji interaksi
antara manusia dan lingkungannya.
Pandangan
geografi mutakhir juga dikemukakan oleh ahli geografi dari Inggris Roger
Minshull (1970), bahwa geografi adalah studi tentang tempat, ruang, sebaran dan
susunan dalam ruang.
Pandangan
geografi mutakhir juga ditandai oleh adanya kajian-kajian geografi yang
bersifat tematik dalam suatu wilayah, terutama interaksi antara manusia dan
lingkungannya. Kajian tersebut telah menggunakan metode statistic dan
pemanfaatan computer untuk menganalisis dan menyimpan data.
f.
Geografi Ortodoks dan Geografi Terintegrasi
Perbedaan
pandangan terhadap geografi menghasilkan pengertian yang berbeda-beda sehingga
tidak dapat diterima setiap orang. Akan tetapi, meskipun pandangan para ahli
berbeda-beda terhadap geografi, mereka mengakui adanya element-element yang sama
dalam geografi, yaitu sebagai berikut:
- Para ahli geografi mengakui adanya persamaan dengan ahli ilmu pengetahuan bumi (Earth Science) yang lain karena wilayah kajiannya sama, yaitu permukaan bumi dan bukan ruang yang bersifat abstrak. Menurut para ahli geografi permukaan bumi merupakan lingkungan hidup bagi manusia yang dapat mempengaruhi kehidupannya dengan mengubah dan membangunnya.
- Para ahli geografi mempunyai perhatian sama yaitu persebaran manusia dalam ruang dan hubungan manusia dengan lingkungannya. Para ahli geografi mengkaji cara tentang pengelolaan wilayah yang tepat untuk memanfaatkan ruang dan sumber daya.
- Para ahli geografi mengakui adanya unsur-unsur yang sama dalam geografi, antara lain jarak, interksi, gerakan (mobilitas) dan persebaran.
Adanya persamaan-persamaan dalam
kajian geografi berpengaruh terhadap perkembangan topic yang berhubungan dengan
geografi. Oleh karena itu, pada saat ini kajian geografi dikelompokkan menjadi
dua bagian, yaitu geografi ortodoks dan geografi terintegrasi.
"Materi tentang Perkembangan Geografi ini juga saya sediakan dalam bentuk Power Point. Untuk reviewnya silahkan baca di sini .
Atau langsung Download di sini.."
"Materi tentang Perkembangan Geografi ini juga saya sediakan dalam bentuk Power Point. Untuk reviewnya silahkan baca di sini .
Atau langsung Download di sini.."
trims buat infonya
ReplyDelete