Temukan Materi Sekolah dan Kuliah di sini

Temukan Materi Seputar Pelajaran Sekolah dan Kuliah di sini....,:-)

Friday, September 16, 2011

Pendekatan Geografi

  Pengertian Gegografi menurut Semlok IGI 1988 di Semarang adalah "Ilmu yang mempelajari tentang persamaan dan perbedaan fenomena geosfer dengan sudut pandang kelingkungan dan kewilayahan dalam konteks keruangan". Hal ini berati bahwa geografi dalam mengkaji suatu fenomena selalu menggunakan 3 sudut pandang, yaitu sdutu pandang kelingkungan, kewilayahan,dan keruangan. Nah, Sudut pandang inilah yang disebut dengan Pendekatan Geografi. 
     Materi Pendekatan geografi sering dianggap sebagai materi yang paling sulit untuk dipahami. Banyak para siswa yang minta dijelaskan berulang kali tentang materi ini ketika saya mengajar, tetapi masih saja pemahaman mereka kurang. Untuk itu saya mencoba bagaimana cara saya memahami ketiga pendekatan ini.

Pertama, Coba kita bayangkan kita berada di sebuah pantai dengan pemandangan yang indah. Kita buat sebuah potret atau gambaran tentang pantai di pikiran kita. contohx adalah pantai pada gambar di bawah ini.

      Kita mulai dari keruangan. Ruang adalah semua tempat yang dapat dijangkau oleh manusia. Jika melihat gambar pantai seperti di atas, maka yang disebut dengan keruangan adalah gambar pantai di atas secara keseluruhan, atau jika anda mebayangkan suatu pantai yang lain dalam pikiran anda maka gambar pantai yang terpotret dalam pikiran anda secara keseluruhan itulah yang dinamakan keruangan.
      Kemudian kelingkungan, lingkungan adalah segala sesuatu yang mengelilingi kehidupan manusia. Kita kembali melihat gambar pantai di atas, maka yang dinamakn kelingkungannya adalah salah satunya adalah tanaman apa saja yang terdapat di pantai tersebut, batuannya apa saja, kemudian keadaan tanahnya bagaimana. Tidak hanya itu, kelingkungan juga melihat bagaimana manusia mengelola atau memanfaatkan lahan yang ada di suatu tempat. Untuk gambar di atas misalnya, maka jika anda cermat maka anda akan melihat kumpulan bangunan, yaitu berupa penginapan bagi para wisatawan pantai. Maka salah satu penjelasan kelingkungannya adalah penduduk seiktar memnfaatkan pantai untuk dijadikan sebagai tempat wisata.
      Untuk kewilyahan, ada yang mengatakan dengan istilah Region. Region adalah suatu tempat yang memiliki karakteristik yang sama. Untuk menentukan region di suatu tempat maka dilakukan suatu Zonasi, yaitu membagi suatu tempat ke dalam zona-zona tertentu yang memiliki karakteristik yang sama. Contoh secara garis besar saja untuk gambar di atas. Misalkan saja kita membagi gambar di atas menjadi 2 bagian, yaitu daratan dan lautan, atau kita mau membagi menjadi region yang lebih spesifik, misalkan daratan yang berbatu, dan daratan berpasir. Nah, daratan berbatu dan berpasir inilah yang kita namakan region.
       Untuk menganalisis suatu fenomena berdasarkan ketiga pendekatan geografi, perhatikan beberapa penjelasan berikut:
  Kita mulai dari pendekatan yang pertama, yaitu pendekatan keruangan.
1.      Pendekatan keruangan dari namanya dapat dijelaskan bahwa pendekatan ini akan menekankan pada keruangan. Pendekatan ini mendasarkan pada perbedaan lokasi dari sifat-sifat pentingnya seperti perbedaan struktur, pola, dan proses. Analisis suatu masalah menggunakan pendekatan ini dapat dilakukan dengan pertanyaan 5W 1H seperti berikut ini.
a.          Pertanyaan What (apa), untuk mengetahui jenis fenomena alam yang terjadi.
b.         Pertanyaan When (kapan), untuk mengetahui waktu terjadinya fenomena alam.
c.           Pertanyaan Where (di mana), untuk mengetahui tempat fenomena alam berlangsung.
d.         Pertanyaan Why (mengapa), untuk mengetahui penyebab terjadinya fenomena alam.
e.          Pertanyaan Who (siapa), untuk mengetahui subjek atau pelaku yang menyebabkan terjadinya fenomena alam.
f.           Pertanyaan How (bagaimana), untuk mengetahui proses terjadinya fenomena alam.
·        Salah satu contoh kasus fenomena atau gejala alam berdasarkan pendekatan keruangan adalah gempa bumi di wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta dan Jawa Tengah, pada tanggal 27 Mei 2006. Gempa bumi merupakan suatu fenomena alam yang sangat merugikan manusia.
2.      Pendekatan kelingkungan, pendekatan  ini tidak hanya mendasarkan pada interaksi organisme dengan lingkungan, tetapi juga dikaitkan dengan fenomena yang ada dan juga perilaku manusia. Karena pada dasarnya lingkungan geografi mempunyai dua sisi, yaitu perilaku dan fenomena lingkungan. Sisi perilaku mencakup dua aspek, yaitu pengembangan gagasan dan kesadaran lingkungan. Interelasi keduanya inilah yang menjadi ciri khas pendekatan ini.
·        Salah satu contoh kasus fenomena atau gejala alam berdasarkan pendekatan kelingkungan adalah terjadinya banjir di Sinjai. Untuk mempelajari banjir dengan pendekatan kelingkungan dapat diawali dengan tindakan sebagai berikut.
a.       Identifikasi kondisi fisik yang mendorong terjadinya bencana ini, seperti jenis tanah, topografi, dan vegetasi di lokasi itu.
b.       Identifikasi sikap dan perilaku masyarakat dalam mengelola    alam di lokasi tersebut.
c.        Identifikasi budi daya yang ada kaitannya dengan alih fungsi lahan.
d.      Menganalisis hubungan antara budi daya dan dampak yang ditimbulkannya hingga menyebabkan banjir.
e.       Menggunakan hasil analisis ini mencoba menemukan alternatif pemecahan masalah ini.       
3.      Pendekatan Kewilayahan, pada sudut pandang ini, objek formal dipelajari kesamaan dan perbedaannya antarwilayah serta wilayah dengan ciri-ciri khas. Dari sudut pandang ini kemudian muncul pewilayahan seperti kawasan gurun, yaitu daerah-daerah yang mempunyai ciri-ciri serupa dalam komponen atmosfer.
·        Analisis ini mendasarkan pada kombinasi antara analisis keruangan dan analisis ekologi. Analisis ini menekankan pengertian ”areal differentiation” yaitu adanya perbedaan karakteristik tiap-tiap wilayah. Perbedaan ini mendorong suatu wilayah dapat berinteraksi dengan wilayah lain. Perkembangan wilayah yang saling berinteraksi terjadi karena terdapat permintaan dan penawaran.
·        Contoh penggunaan pendekatan kewilayahan adalah untuk perancangan kawasan permukiman. Langkah awal, dilakukan identifikasi wilayah potensial di luar Jawa yang memenuhi persyaratan minimum, seperti kesuburan tanah dan tingkat kemiringan lereng. Langkah kedua, identifikasi aksesibilitas wilayah. Dari hasil identifikasi ini dirumuskan rancangan untuk jangka panjang dan jangka pendek untuk pengembangan kawasan tersebut.

1 comment:

  1. Apik,pak...ulanganx jangan sulit2 ya pak Zul...heheh....

    ReplyDelete