Temukan Materi Sekolah dan Kuliah di sini

Temukan Materi Seputar Pelajaran Sekolah dan Kuliah di sini....,:-)

Wednesday, September 14, 2011

Perkembangan Imu Geografi


Saat saya memberikan tugas pada siswa-siswi kelas X untuk membuat laporan tentang materi perkembangan Ilmu Geografi, ternyata mereka kesulitan dan mengeluh, (g'tw seh mereka beneran kesulitan ato hanya males Browsing..hehe). Untuk menghindari hal tersebut terjadi kembali, saya share materi perkembangan Ilmu Geografi ini melalui Blog yang sangat sederhana ini. Materi ini saya ambil dari lampiran Rencana Pelaksanaan Pembalajaran (RPP) yang saya buat. 
Semoga Bermanfaat.....;-)

Perkembangan Ilmu Geografi
            Pandangan geografi mengalami perkembangan dan perubahan dari waktu ke waktu sehingga definisinya berubah. Pandangan geografi dibedakan menjadi lima bagian yaitu:
a.       Pandangan Geografi Klasik
Pada zaman yunani kuno pengetahun manusia tentang bumi masih sangat dipengaruhi oleh mitologi. Namun, sejak abad ke-6 SM pengaruh mitlogi itu terus berkurang semakin dengan berkembangnya ilmu pengetahuan sehingga pengetahuan tentang bumi mulai didasarkan atas ilmu alam, ilmu pasti dan logika. Salah satu bukti bahwa pengetahuan telah didasarkan pada logika adalah telah adanya usaha untuk menjelaskan tentang suatu wilayah termasuk perilaku manusianya.
      Orang yang pertama kali menguraikan seluk-beluk keadaan suatu tempat adalah Herodotus (485-428 SM). Herodotus membuat laopran perjalanannya selama melakukan penjelajahan benua dan samudera disertai dengan gambar-gambar dan peta. Laporan perjalanan tersebut dinamakan logografi.
      Thales (640-548 SM) beranggapan bahwa bumi berbentuk keeping silinder yang terapung di atas air. Seabad kemudian pendapat Thales tidak dipakai lagi karena adanya pendapat baru yang dikemukan oleh Parmenides, yaitu bentuk bumi sebenarnya adalah bulat.
Heraclides (sekitar 320 SM) mengemukakan bahwa bumi berputar pada sumbunya dari barat ke timur. Selain itu diketahui pul adanya zona iklim, meskipun belum diketahui penyebabnya adalah letak sumbu bumi yang miring.
      Strabo (64-20SM) dalam bukunya yang berjudul Geographica menjelaskan bahwa studi geografi tidak hanya mempelajari bentuk dan dimensi wilayah, tetapi juga tentang lokasinya. Selain itu juga mempelajari korelasi antara manusia dan lingkungan alamnya.
Claudius Ptolomeus dalam bukunya yang berjudul Geographike Unphegesis (pertengahan abad ke-2) menjelaskan bahwa geografi adalah suatu bentuk penyajian dengan peta terhadap sebagian permukaan bumi yang menunjukkan kenampakan umum. Menurut Ptolomeus geografi lebih mengutamakan hal-hal atau fenomena yang bersifat kuantitatif. Ptolomeus juga merupakan seorang ahli dalam pembuatan peta. Dia menyumbangkan sejumlah kumpulan peta yang kemudian dikenal dengan atlas Ptolomeus.
      Seorang ahli filsafat dari arab Ibnu Khaldun (1332-1406), menulis buku sejarah yang dapat dikatakan sebagai embrio ilmu kemasyarakatan. Ibnu Khaldun yang memperhatikan permasalahan irigasi, kehidupan bangsa nomad dan aktivitas perdagangan di daerah gurun. Ibnu Khaldun juga menguraikan penyebab munculnya kerajaan-kerajaan islam dan meramalkan ambruknya kerajaan-kerajaan tersebut. Ibnu Khaldun termasuk ahli geografi yang telah menunjukkan contoh cara menguraikan pengaruh lingkungan alam terhadap masyarakat disuatu wilayah.
b.      Pandangan Geografi Modern (abad ke-18)
Pandangan geografi modern pada awalnya dikemukakan oleh Immanuel Kant (1724-1804). Menurut Kant, geografi merupakan disiplin ilmiah yang objek studinya adalah benda-benda atau gejala-gejala yang keberadaannya tersebar dan berasosiasi dalam ruang (space).
Alexander von Humboldt (1769-1859) lebih berminat pada kajian fisik dan biologi. Humboldt adaah seorang ahli geografi  asal Jerman yang melkukan perjalanan ke benua Amerika. Hasil dari perjalanannya itu adalah sebuah deskripsi tentang hubungan antara ketinggian tempat dan vegetasi yang mendiaminya. Namun demikian, Humboldt juga tetap mmemperhatikan keberadaan manusia antara lain perhatiannya tentang kebudayaan penduduk asia dan kebudayaan penduduk amerika.
      Karl Ritter (1779-1859) membuat uraian yang sejalan dengan pemikiran Humboldt, yaitu menjelaskan  kegiatan manusia dalam  suatu wilayah. Ritter menganggap permukaan bumi sebagai tempat tinggal manusia dan menggolongkannya menjadi wilayah alamiah, terutama berdasarkan bentang alamnya, serta mempelajari unit wilayah tersebt bagi masyarakat yang akan menempati atau pernah menempati.
c.       Pandangan Geografi akhir abad ke-19
Pada akhir abad ke-19 pandangan geografi dipusatkan terhadap iklim tumbuhan dan hewan (biogeografi) terutama pada bentng alamnya. Perhatian utama geografi pada masa ini adalah gejala-gejala fisik sehingga gejala-gejala social atau manusia tidak mengalami kemajuan. Perhatian geografi terhadap manusia pada akhir abad ke-19 mengacu pada pandangan Ritter, yaitu mengkaji hubungan manusia dengan lingkungannya.
George Peskins Marsh (1801-1882) adalah seorang ahli geografi dari Amerika Serikat yang perhatiannya adalah tentang pentingnya melakukan konservasi terhadap sumber daya. Marsh menekankan bahwa bukan permukaan bumi yang menentukan kehidupan manusia, tetapi manusia yang mengubah permukaan bumi untuk kehidupannya yang lebih baik. Akan tetapi, keadaan yang lebih buruk dapat terjadi apabila manusia merusak lingkungan alamnya.
John Wisley Powell (1834-1902) adalah juga seorang ahli geografi dari Amerika Serikat yang mempelajari bentang alam dan sumber daya air untuk dapat dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya.
Friedrich Ratzel (1844-1904) mempelajari pengaruh lingkungan fisik terhadap kehidupan manusia. Ratzel dikenal tokoh geografi yang berpaham fisik determinis. Pendapatnya yang terkenal adalah alam sangat menentukan kehidupan manusia.
d.      Pandangan Geografi abad ke-20
Salah satu cirri pandangan geografi pada abad ke-20 adalah kajiannya yang bercorak social budaya. Pandangan yang bercorak social budaya itu merupakan reaksi atas dominasi geografi alam hingga akhir abad ke-19.
Vidal de la Blache (1854-1918) mengemukakan pendapatnya bahwa dalam kajian geografi harus menyatukan faktor manusia dan faktor fisik karena tujuan geografi adalah interaksi antara manusia dan lingkungan fisiknya. Oleh karena itu, konsep geografi yang dikemukakan Vidal adalah kewilayahan.
Menurut Vidal faktor yang menentukan kehidupan manusia bukan hanya alam, melainkan genre de vie, yaitu pada dasarnya manusia dapat mempengaruhi faktor alam secara aktif dalam memenuhi kebutuhannya.
e.       Pandangan Geografi Mutakhir
E.A. Wrigley (1965) mengemukakan pendapatnya bahwa metode analisis dapat digunakan dalam kajian geografi selama analisis tersebut mampu menyelesaikan permasalahan yang terjadi. Wrigley juga berpendapat bahwa geografi adalah disiplin ilmiah yang berorientasi pada masalah (problem oriented) dalam mengkaji interaksi antara manusia dan lingkungannya.
Pandangan geografi mutakhir juga dikemukakan oleh ahli geografi dari Inggris Roger Minshull (1970), bahwa geografi adalah studi tentang tempat, ruang, sebaran dan susunan dalam ruang.
Pandangan geografi mutakhir juga ditandai oleh adanya kajian-kajian geografi yang bersifat tematik dalam suatu wilayah, terutama interaksi antara manusia dan lingkungannya. Kajian tersebut telah menggunakan metode statistic dan pemanfaatan computer untuk menganalisis dan menyimpan data.
f.        Geografi Ortodoks dan Geografi Terintegrasi
Perbedaan pandangan terhadap geografi menghasilkan pengertian yang berbeda-beda sehingga tidak dapat diterima setiap orang. Akan tetapi, meskipun pandangan para ahli berbeda-beda terhadap geografi, mereka mengakui adanya element-element yang sama dalam geografi, yaitu sebagai berikut:
  1. Para ahli geografi mengakui adanya persamaan dengan ahli ilmu pengetahuan bumi (Earth Science) yang lain karena wilayah kajiannya sama, yaitu permukaan bumi dan bukan ruang yang bersifat abstrak. Menurut para ahli geografi permukaan bumi merupakan lingkungan hidup bagi manusia yang dapat mempengaruhi kehidupannya dengan mengubah dan membangunnya.
  2. Para ahli geografi mempunyai perhatian sama yaitu persebaran manusia dalam ruang dan hubungan manusia dengan lingkungannya. Para ahli geografi mengkaji cara tentang pengelolaan wilayah yang tepat untuk memanfaatkan ruang dan sumber daya.
  3. Para ahli geografi mengakui adanya unsur-unsur yang sama dalam geografi, antara lain jarak, interksi, gerakan (mobilitas) dan persebaran.
Adanya persamaan-persamaan dalam kajian geografi berpengaruh terhadap perkembangan topic yang berhubungan dengan geografi. Oleh karena itu, pada saat ini kajian geografi dikelompokkan menjadi dua bagian, yaitu geografi ortodoks dan geografi terintegrasi.

"Materi tentang Perkembangan Geografi ini juga saya sediakan dalam bentuk Power Point. Untuk reviewnya silahkan baca di sini .
Atau langsung Download di sini.."

1 comment: